1. BATUAN BEKU
Batuan beku (igneous
rock, ignis = api) adalah batuan yang berasal dari magma yang membeku.
Batuan beku ini dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
a . Batuan Beku Dalam / Batuan
Plutonis / Batuan Intrusi
Ciri utama dari batuan beku dalam
adalah berstruktur holo kristalin (semua mengkristal) atau granitis. Semua
bagian dari batuan terdiri dari kristal-kristal. Pada waktu terjadi pembekuan,
turunnya suhu berjalan sangat lambat, maka terjadilah pengkristalan yang
sempurna. Ukuran kristalnya besar-besar dan kasar. Contoh dari batuan beku
dalam adalah : batu granit, diorit, gabro, dan syenit.
Granit : Batuan sebagian besar terdiri atas
kwarsa dan mengandung sejumlah besar feldspar (orthoklas). Granit terdiri dari
bermacam-macam mineral yang berbeda-beda warnanya. Oleh karena itu, warna
umumnya dari granit sulit diketahui. Warna granit yang banyak didapati adalah :
merah, kelabu, putih dan hijau.
Diorit : Seperti halnya granit, diorit
termasuk batuan asam (felsik). Batuan asam adalah batuan yang kaya akan kwarsa
(SiO2 ). Batuan ini
terdiri dari plagioklas, hornblenda (mineral gelap) dan lebih sedikit
mengandung silisum dan kalsium daripada batuan granit.
Gabro : Batuan gabro termasuk basa (mafik).
Artinya miskin akan asam kersil (kwarsa). Mineral pembentuknya terutama terdiri
dari pyroksin dan hornblenda serta sedikit plagioklas. Pada batuan ini banyak
mengandung mineral hitam seperti : hornblenda, olivin, pyroksin dan biotit.
Syenit : Batuan ini kadar asam kisalnya
(kwarsa) hampir sama dengan diorit. Mineral pembentuknya adalah soda potash,
feldspar, sedikit hornblenda, biotit dan augit.
b. Batuan Beku Gang / Celah
Magma
yang bergerak naik ke permukaan bumi mengalami proses pendinginan yang lebih
cepat. Akibatnya pada proses pembekuan dapat terjadi pengkristalan yang kurang
sempurna yang disebut berstruktur porfiris, terdiri dari feldspar, biotit,
kwarsa dan kristal-kristal kecil yang halus disebut massa dasar (ground massa),
sedangkan kristal besar yang terdapat di antara massa dasar disebut fenokris
(kristal sulung).
Lokasi terjadinya pembekuan magma
pada sela-sela lapisan batu-batuan atau pada corong diatrema / saluran magma
yang sedang naik di lapisan kulit/kerak bumi. Contoh dari batuan beku gang
adalah : porfir granit, porfirit, porfir syenit dan porfir gabro.
Keistimewaan dari batuan beku gang
yakni mempunyai susunan mineral yang sama dengan magma asalnya. Tetapi di suatu
tempat tertentu batuan beku gang dapat menjadi lebih asam atau lebih basa dari
suatu golongan tertentu.
Batuan beku gang yang berbutir halus
dan kaya akan SiO2 disebut aplit. Sedangkan yang berbutir kasar dan juga kaya
akan SiO2 disebut dengan
pegmatit. Pada pegmatit kadang-kadang terdapat kristal feldspar yang panjangnya
lebih dari satu meter.
c. Batuan Beku Luar / Batuan Ekstrusi /
Batuan Volkanis
Magma yang telah keluar di permukaan
bumi disebut lava. Setelah sampai di permukaan bumi proses pendinginan berjalan
sangat cepat, sehingga tidak ada kesempatan untuk berlangsungnya proses kristalisasi.
Kalau masih terdapat kristal itu sangat halus dan sudah sukar dilihat mata
telanjang dan sulit sekali dibeda-bedakan. Batuan dengan kristal mineral halus
seperti ini disebut berstruktur aphanitis atau berstruktur amorf (tidak berbentuk).
Contoh dari batuan beku luar adalah
: rhyolit, andesit, trachit, basalt, obsidian dan batu apung (pumice). Rhyolit
adalah batuan beku luar dari magma granit, andesit merupakan bentuk batuan beku
luar dari magma diorit. Basalt merupakan bentuk batuan beku luar dari magma
gabro-syenit. Obsidian dan batu apung adalah gelas volkanik bentuk yang
terlepas dari magma ketika membeku.
Batuan Beku
Dalam Granit Diorit Syenit Gabro
Batuan Beku
Gang Porfir Granit Porfirit Porfir
Syenit Porfir Gabro
Batuan Beku Luar Rhyolit Andesit Trachit Basalt
Obsidian
Batu
apung
Catatan :
·
Hal-hal yang diuraikan di atas adalah bentuk yang umum.
Kenyataan di alam dapat saja batuan beku dalam (seperti granit) terletak di
permukaan bumi. Hal ini karena pengaruh proses alam seperti pengikisan lapisan
tanah yang terletak di atasnya oleh air yang mengalir maupun oleh tenaga dari
dalam seperti pengangkatan, pelipatan, patahan dan lain-lain. Demikian pula
pada waktu gunung api yang meletus (terjadi erupsi) magma yang membeku di
permukaan bumi sering didapati kristal yang tadinya terletak di bagian dalam
turut tersembur keluar karena besarnya tenaga yang keluar.
·
Kristal adalah zat hablur an-organik asli (terbentuk di alam) yang
mempunyai bentuk dan susunan kimia yang tertentu (dapat dirumuskan) atau dengan
kata lain kristal adalah suatu bangun polyeder (bidang banyak) yang teratur dan
dibatasi oleh bidang rata yang tertentu jumlahnya dan mempunyai sumbu-sumbu
simetri tertentu. Kristalisasi (penghabluran) disebabkan oleh proses penurunan
suhu yang teratur (perlahan-lahan).
·
SiO2 dapat dimaknai sebagai :
- Kwarsa = terbentuk di alam, yang disebut
mineral kwarsa.
-
Silisium dioksida = dapat dibuat di labaoratorium.
-
Asam kersik = terbentuk pada makhluk hidup (organisma),
seperti : bambu, radiolaria, globerina, dll.
Berdasarkan
prosentase SiO2 (Silisium Dioksida), batuan beku digolongkan menjadi :
1. Ultra Basic Rocks (dengan jumlah
SiO2 < 45 %)
Semua batuan ini mempunyai formasi
holo-kristalin. Mineral pembentuknya terutama adalah olivin dan piroksin atau
secara praktis batuan ini tersusun dari mineral silikat. Berat jenisnya sekitar
3,25.
Contoh batuannya adalah :
a.
Peridotite : mineral dasar
pembentuknya adalah olivin dan sejumlah kecil piroksin.
b.
Dumite : mineral dasar
pembentuknya adalah olivine dan sedikit chromite, magnetite. Batuan ini sering
mengandung bijih platina.
c.
Pyroxenite : mineral yang
dominan adalah pyroksin dan sejumlah kecil olivin.
Peridotite dan
pyroxenite biasanya mengandung bijih besi, chroom dan nikel.
2. Basic Rocks (dengan jumlah SiO2 antara 45 – 55 %)
Pyroksin dan
plagioklas (anortite dan labradorit) adalah mineral utama pembentuk batuan ini,
dengan sejumlah kecil hornblenda dan olivin.
Contoh batuan ini
adalah :
a.
Gabro : merupakan
batuan intrusif yang holo-kristalin dengan mineral dasar pyroksin gelap (augit)
atau kristal-kristal hornblenda dan kristal plagioklas. Batuan gabro mengandung
bijih magnetite dan coper.
b.
Basalt : batuan hitam
yang berstruktur mikro kristalin. Di dalam batuan ini terdiri dari
kristal-kristal halus dari augit, plagioklas dan olivin.
c.
Diabas : komposisi
mineral dan strukturnya menyerupai batuan basalt, tetapi mineral sekundernya
bukan olivin, pyroksin dan amphibol, melainkan hornblenda, serpentine dan
chlorite.
Basalt dan diabas
merupakan bentuk efusif dari magma gabro.
3. Igneous Rocks (dengan jumlah SiO2 antara 55 – 65 %)
Jenis batuan ini
mineral-mineral yang berwarna terang lebih banyak daripada yang berwarna gelap.
Oleh karenanya pada umumnya jenis batuan ini berwarna lebih terang.
Contoh batuan ini
adalah :
a.
Diorite : termasuk batuan
beku dalam yang berstruktur holo-kristalin. Mineral utama pembentuknya adalah
plagioklas dan hornblenda. Batuan diorit yang mengandung kwarsa disebut diorit
kwarsa. Batuan ini biasanya mengandung timah hitam, seng, tembaga, besi, bila
diorit mendapat kontak dengan batuan gamping (limestone). Batuan beku luar dari
diorit disebut andesit, dan yang batuan beku gang disebut porfirit. Batuan beku
luar dari diorit kwarsa disebut dacite. Batuan beku gang dari diorite kwarsa
disebut porfirit kwarsa.
b.
Andesit : batuan ini
berstruktur porfirit, massa dasarnya bersifat poreous. Warnanya abu-abu atau
coklat. Fenokrisnya terdiri atas kristal-kristal plagioklas, hornblenda atau
augit.
c.
Porphyrite : struktur dan
komposisi mineralnya menyerupai andesit. Hanya mempunyai tekstur yang lebih
kompak dan massa dasarnya berwarna lebih gelap.
d.
Syenite : merupakan
batuan beku dalam. Mineral utama pembentuk batuan ini adalah soda pothas
feldspar (orthoclase dan microcline) dan dalam jumlah kecil terdapat
hornblenda, biotit dan augit. Syenite berstruktur holo-kristalin.
e.
Trachite : merupakan
bentuk batuan beku luar dari magma syenite. Batuan ini berstruktur porfirit.
Warnanya kuning dan merupakan batuan yang poreous. Fenokrisnya terdiri atas
kristal-kristal sanidine, orthochlase dan beberapa jenis mineral gelap.
4. Acid Rocks (dengan jumlah SiO2
antara 65 – 75 %).
Karakteristik dari
batuan ini adalah kadar kwarsanya yang besar dan mengandung sejumlah besar
feldspar (orthoklas).
Contoh batuan ini
adalah :
a.
Granit : merupakan
batuan beku dalam yang berstruktur holo-kristalin. Mineral utama pembentuknya
adalah kwarsa dan potash feldspar (orthoklas dan mikroklin). Mineral
sekundernya adalah plagioklas, biotite, muskovite, hornblenda dan augite.
Karena banyaknya mineral yang dapat membentuknya, maka warna umum sukar
diketahui. Tetapi kebanyakan berwarna merah, putih, abu-abu kekuning-kuningan
dan hijau, pada batuan ini sering didapati deposit timah, wolfram dan arsenic
(warangan).
b.
Liparite (trachyte) :
batuan ini berstruktur porfiris. Pada umumnya berwarna putih. Mineral
pembentuknya adalah feldspar, kwarsa, biotite dan mungkin juga mineral-mineral
yang berwarna gelap.
c.
Pegmatite : batuan yang
terbentuk dalam stadia terakhir dari solidifikasi magma. Berstruktur
mikro-kristalin dengan kristal-kristal kwarsa dan feldspar serta mika. Batuan
graphic granit (Schryfto granit) adalah jenis dari batuan pegmatite. Pada
batuan ini mengandung deposit feldspar, mika, kwarsa dan mineral radio aktif.
d.
Obsidian (Gelas Volaknik)
: mempunyai komposisi mineral yang berbeda-beda dan terdapat kristal. Terbentuk
dari lava yang mendingin dan pada umumnya berwarna gelap (hijau dan juga
coklat).
e.
Pumice (Batu apung) :
merupakan batuan yang porious dan tidak terdapat kristal. Terbentuk selama
erupsi gunung api yang kaya akan gas. Karena berstruktur poreous (berongga),
batu ini terapung di atas air.
f. Ketika terjadi
erupsi volkanik, keluar pula batu-batuan pyroklastika. Bila suatu erupsi
volkanik mengeluarkan sedikit partikel dengan magma cair, batuan dan juga
material-material kecil yang tersembur ke udara bersama-sama dengan uap air dan
gas. Akumulasi dari jenis-jenis partikel tertentu akan membetuk debu volkanik,
dan yang ukurannya lebih besar lagi disebut lapili (pasir dan kerikil volkanik)
dan bom (batu-batu besar). Sedimentasi dari debu volkanik dan batu-batu pasir
akan membentuk batuan yang kompak yang disebut tuff volkanik (debu volaknik).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar