/* Navigasi tabs Sederhana buka-rahasia.blogsot.com Starts */ a.burastabs, a.burastabs:link, a.burastabs:visited {display:block; width:102px; height:30px; background:#444444; border:1px solid #ebebeb; margin-top:2px; text-align:center; text-decoration:none; font-family:arial, sans-serif; font-size:12px; font-weight:bold;color:#FFFFFF; line-height:25px; overflow:hidden; float:left;} a.burastabs:hover {color:#FFFFFF; background:#666666;} #burasbar {width:auto; margin:0 auto;} /* Navigasi tabs Sederhana Ends */

Gambar

KURS MATA UANG TERKINI


The Forex Quotes are Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal.

Selamat Datang Yang

Kamis, 01 Maret 2012

Batuan Beku


1. BATUAN BEKU
            Batuan beku (igneous rock, ignis = api) adalah batuan yang berasal dari magma yang membeku. Batuan beku ini dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

a . Batuan Beku Dalam / Batuan Plutonis / Batuan Intrusi
            Ciri utama dari batuan beku dalam adalah berstruktur holo kristalin (semua mengkristal) atau granitis. Semua bagian dari batuan terdiri dari kristal-kristal. Pada waktu terjadi pembekuan, turunnya suhu berjalan sangat lambat, maka terjadilah pengkristalan yang sempurna. Ukuran kristalnya besar-besar dan kasar. Contoh dari batuan beku dalam adalah : batu granit, diorit, gabro, dan syenit.
Granit : Batuan sebagian besar terdiri atas kwarsa dan mengandung sejumlah besar feldspar (orthoklas). Granit terdiri dari bermacam-macam mineral yang berbeda-beda warnanya. Oleh karena itu, warna umumnya dari granit sulit diketahui. Warna granit yang banyak didapati adalah : merah, kelabu, putih dan hijau.
Diorit : Seperti halnya granit, diorit termasuk batuan asam (felsik). Batuan asam adalah batuan yang kaya akan kwarsa (SiO2 ). Batuan ini terdiri dari plagioklas, hornblenda (mineral gelap) dan lebih sedikit mengandung silisum dan kalsium daripada batuan granit.
Gabro : Batuan gabro termasuk basa (mafik). Artinya miskin akan asam kersil (kwarsa). Mineral pembentuknya terutama terdiri dari pyroksin dan hornblenda serta sedikit plagioklas. Pada batuan ini banyak mengandung mineral hitam seperti : hornblenda, olivin, pyroksin dan biotit.
Syenit : Batuan ini kadar asam kisalnya (kwarsa) hampir sama dengan diorit. Mineral pembentuknya adalah soda potash, feldspar, sedikit hornblenda, biotit dan augit.

b. Batuan Beku Gang / Celah
            Magma yang bergerak naik ke permukaan bumi mengalami proses pendinginan yang lebih cepat. Akibatnya pada proses pembekuan dapat terjadi pengkristalan yang kurang sempurna yang disebut berstruktur porfiris, terdiri dari feldspar, biotit, kwarsa dan kristal-kristal kecil yang halus disebut massa dasar (ground massa), sedangkan kristal besar yang terdapat di antara massa dasar disebut fenokris (kristal sulung).
            Lokasi terjadinya pembekuan magma pada sela-sela lapisan batu-batuan atau pada corong diatrema / saluran magma yang sedang naik di lapisan kulit/kerak bumi. Contoh dari batuan beku gang adalah : porfir granit, porfirit, porfir syenit dan porfir gabro.
            Keistimewaan dari batuan beku gang yakni mempunyai susunan mineral yang sama dengan magma asalnya. Tetapi di suatu tempat tertentu batuan beku gang dapat menjadi lebih asam atau lebih basa dari suatu golongan tertentu.
            Batuan beku gang yang berbutir halus dan kaya akan SiO2 disebut aplit. Sedangkan yang berbutir kasar dan juga kaya akan SiO2 disebut dengan pegmatit. Pada pegmatit kadang-kadang terdapat kristal feldspar yang panjangnya lebih dari satu meter.

c. Batuan Beku Luar / Batuan Ekstrusi / Batuan Volkanis
            Magma yang telah keluar di permukaan bumi disebut lava. Setelah sampai di permukaan bumi proses pendinginan berjalan sangat cepat, sehingga tidak ada kesempatan untuk berlangsungnya proses kristalisasi. Kalau masih terdapat kristal itu sangat halus dan sudah sukar dilihat mata telanjang dan sulit sekali dibeda-bedakan. Batuan dengan kristal mineral halus seperti ini disebut berstruktur aphanitis atau berstruktur amorf (tidak berbentuk).
            Contoh dari batuan beku luar adalah : rhyolit, andesit, trachit, basalt, obsidian dan batu apung (pumice). Rhyolit adalah batuan beku luar dari magma granit, andesit merupakan bentuk batuan beku luar dari magma diorit. Basalt merupakan bentuk batuan beku luar dari magma gabro-syenit. Obsidian dan batu apung adalah gelas volkanik bentuk yang terlepas dari magma ketika membeku.



Batuan Beku Dalam                Granit              Diorit               Syenit              Gabro

Batuan Beku Gang                 Porfir Granit    Porfirit             Porfir Syenit    Porfir Gabro
Batuan Beku Luar                   Rhyolit            Andesit           Trachit             Basalt
                                                Obsidian

                                                Batu apung

Catatan :
·         Hal-hal yang diuraikan di atas adalah bentuk yang umum. Kenyataan di alam dapat saja batuan beku dalam (seperti granit) terletak di permukaan bumi. Hal ini karena pengaruh proses alam seperti pengikisan lapisan tanah yang terletak di atasnya oleh air yang mengalir maupun oleh tenaga dari dalam seperti pengangkatan, pelipatan, patahan dan lain-lain. Demikian pula pada waktu gunung api yang meletus (terjadi erupsi) magma yang membeku di permukaan bumi sering didapati kristal yang tadinya terletak di bagian dalam turut tersembur keluar karena besarnya tenaga yang keluar.
·         Kristal adalah zat hablur an-organik asli (terbentuk di alam) yang mempunyai bentuk dan susunan kimia yang tertentu (dapat dirumuskan) atau dengan kata lain kristal adalah suatu bangun polyeder (bidang banyak) yang teratur dan dibatasi oleh bidang rata yang tertentu jumlahnya dan mempunyai sumbu-sumbu simetri tertentu. Kristalisasi (penghabluran) disebabkan oleh proses penurunan suhu yang teratur  (perlahan-lahan).
·         SiO2 dapat dimaknai sebagai :
-     Kwarsa = terbentuk di alam, yang disebut mineral kwarsa.
-          Silisium dioksida = dapat dibuat di labaoratorium.
-          Asam kersik = terbentuk pada makhluk hidup (organisma), seperti : bambu, radiolaria, globerina, dll.

Berdasarkan prosentase SiO2 (Silisium Dioksida), batuan beku digolongkan menjadi :

1. Ultra Basic Rocks (dengan jumlah SiO2 < 45 %)
            Semua batuan ini mempunyai formasi holo-kristalin. Mineral pembentuknya terutama adalah olivin dan piroksin atau secara praktis batuan ini tersusun dari mineral silikat. Berat jenisnya sekitar 3,25.
            Contoh batuannya adalah :
a.       Peridotite : mineral dasar pembentuknya adalah olivin dan sejumlah kecil piroksin.
b.      Dumite : mineral dasar pembentuknya adalah olivine dan sedikit chromite, magnetite. Batuan ini sering mengandung bijih platina.
c.       Pyroxenite : mineral yang dominan adalah pyroksin dan sejumlah kecil olivin.
Peridotite dan pyroxenite biasanya mengandung bijih besi, chroom dan nikel.

2. Basic Rocks (dengan jumlah SiO2 antara 45 – 55 %)
Pyroksin dan plagioklas (anortite dan labradorit) adalah mineral utama pembentuk batuan ini, dengan sejumlah kecil hornblenda dan olivin.
Contoh batuan ini adalah :
a.       Gabro : merupakan batuan intrusif yang holo-kristalin dengan mineral dasar pyroksin gelap (augit) atau kristal-kristal hornblenda dan kristal plagioklas. Batuan gabro mengandung bijih magnetite dan coper.
b.      Basalt : batuan hitam yang berstruktur mikro kristalin. Di dalam batuan ini terdiri dari kristal-kristal halus dari augit, plagioklas dan olivin.
c.       Diabas : komposisi mineral dan strukturnya menyerupai batuan basalt, tetapi mineral sekundernya bukan olivin, pyroksin dan amphibol, melainkan hornblenda, serpentine dan chlorite.
Basalt dan diabas merupakan bentuk efusif dari magma gabro.

3. Igneous Rocks (dengan jumlah SiO2 antara 55 – 65 %)
Jenis batuan ini mineral-mineral yang berwarna terang lebih banyak daripada yang berwarna gelap. Oleh karenanya pada umumnya jenis batuan ini berwarna lebih terang.
Contoh batuan ini adalah :
a.       Diorite : termasuk batuan beku dalam yang berstruktur holo-kristalin. Mineral utama pembentuknya adalah plagioklas dan hornblenda. Batuan diorit yang mengandung kwarsa disebut diorit kwarsa. Batuan ini biasanya mengandung timah hitam, seng, tembaga, besi, bila diorit mendapat kontak dengan batuan gamping (limestone). Batuan beku luar dari diorit disebut andesit, dan yang batuan beku gang disebut porfirit. Batuan beku luar dari diorit kwarsa disebut dacite. Batuan beku gang dari diorite kwarsa disebut porfirit kwarsa.
b.      Andesit : batuan ini berstruktur porfirit, massa dasarnya bersifat poreous. Warnanya abu-abu atau coklat. Fenokrisnya terdiri atas kristal-kristal plagioklas, hornblenda atau augit.
c.       Porphyrite : struktur dan komposisi mineralnya menyerupai andesit. Hanya mempunyai tekstur yang lebih kompak dan massa dasarnya berwarna lebih gelap.
d.      Syenite : merupakan batuan beku dalam. Mineral utama pembentuk batuan ini adalah soda pothas feldspar (orthoclase dan microcline) dan dalam jumlah kecil terdapat hornblenda, biotit dan augit. Syenite berstruktur holo-kristalin.
e.       Trachite : merupakan bentuk batuan beku luar dari magma syenite. Batuan ini berstruktur porfirit. Warnanya kuning dan merupakan batuan yang poreous. Fenokrisnya terdiri atas kristal-kristal sanidine, orthochlase dan beberapa jenis mineral gelap.

4. Acid Rocks (dengan jumlah SiO2 antara 65 – 75 %).
Karakteristik dari batuan ini adalah kadar kwarsanya yang besar dan mengandung sejumlah besar feldspar (orthoklas).
Contoh batuan ini adalah :
a.       Granit : merupakan batuan beku dalam yang berstruktur holo-kristalin. Mineral utama pembentuknya adalah kwarsa dan potash feldspar (orthoklas dan mikroklin). Mineral sekundernya adalah plagioklas, biotite, muskovite, hornblenda dan augite. Karena banyaknya mineral yang dapat membentuknya, maka warna umum sukar diketahui. Tetapi kebanyakan berwarna merah, putih, abu-abu kekuning-kuningan dan hijau, pada batuan ini sering didapati deposit timah, wolfram dan arsenic (warangan).
b.      Liparite (trachyte) : batuan ini berstruktur porfiris. Pada umumnya berwarna putih. Mineral pembentuknya adalah feldspar, kwarsa, biotite dan mungkin juga mineral-mineral yang berwarna gelap.
c.       Pegmatite : batuan yang terbentuk dalam stadia terakhir dari solidifikasi magma. Berstruktur mikro-kristalin dengan kristal-kristal kwarsa dan feldspar serta mika. Batuan graphic granit (Schryfto granit) adalah jenis dari batuan pegmatite. Pada batuan ini mengandung deposit feldspar, mika, kwarsa dan mineral radio aktif.
d.      Obsidian (Gelas Volaknik) : mempunyai komposisi mineral yang berbeda-beda dan terdapat kristal. Terbentuk dari lava yang mendingin dan pada umumnya berwarna gelap (hijau dan juga coklat).
e.       Pumice (Batu apung) : merupakan batuan yang porious dan tidak terdapat kristal. Terbentuk selama erupsi gunung api yang kaya akan gas. Karena berstruktur poreous (berongga), batu ini terapung di atas air.
f.       Ketika terjadi erupsi volkanik, keluar pula batu-batuan pyroklastika. Bila suatu erupsi volkanik mengeluarkan sedikit partikel dengan magma cair, batuan dan juga material-material kecil yang tersembur ke udara bersama-sama dengan uap air dan gas. Akumulasi dari jenis-jenis partikel tertentu akan membetuk debu volkanik, dan yang ukurannya lebih besar lagi disebut lapili (pasir dan kerikil volkanik) dan bom (batu-batu besar). Sedimentasi dari debu volkanik dan batu-batu pasir akan membentuk batuan yang kompak yang disebut tuff volkanik (debu volaknik).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang Teman/Welcome Friends

Semoga Blog Ini bermanfaat bagi kalian/Hopefully this blog useful for you