Orang Sukses Tidak Pernah Merasa Kalah, Karena Dia Selalu Mencoba Dan Berusaha Agar Kegagalan Dulu Tidak Akan Terulang Kembali Serta Apapun Yang Dia Lakukan Tidak Ada Yang Salah Karena Yang Salah Itu Tidak Melakukan Sama Sekali
KURS MATA UANG TERKINI
The Forex Quotes are Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal.
Selamat Datang Yang
Kamis, 01 Maret 2012
CIRI-CIRI WILAYAH UDARA INDONESIA
A.
Cuaca dan Iklim
1.
Pengertian
Cuaca adalah kejadian dan keadaan alam didalam udara
pada sutau tempat.
Perbedaannya
Iklim: - waktunya lama (30 tahun)
-
daerahnya luas
Cuaca: - waktu singakt (pendek)
-
daerah sempit
2.
Faktor-faktor pembentuk dan iklim terdiri dari: (a)
Radiasi matahari, (b) Suhu dan temperatur udara, (c) Tekanan udara, (d)
Penguapan, (e) Angin, (f) Kelembaban udara, (g) Kawanan, (h) Presipitasi.
B.
Keadaan Iklim di Indonesia
Ada empat dasar iklim Indonesia yang ditemukan oleh
faktor letak dan sifat kepulauan, yaitu: (1) Suhu rata-rata tahunan tinggi
akibat letak astronomis, (2) Angin muson akibat adanya musim penghujan dan
kemarau, (3) Bebas dari serangan angin taifun, (4) Kadar Kelembaban udara
tinggi.
Faktor pembentukan iklim di Indonesia:
1.
Suhu
Banyak sedikitnya panas
yang diterima oleh permukaan bumi tergantung dari: (a) sudut datangnya sinar
matahari, (b) lamanya penyinaran, (c) keadaan udara, (d) macam tanah atau
batuan, (e) angin dan arus laut, (f) tingginya rendahnya tempat.
2.
Angin
Pergerakan udara dari
daerah yang bertekanan maksimal ke daerah yang bertekanan minimum.
a.
Arah angin, ditentukan oleh:
1. Arah angin bergerak dari daerah tekanan udar rendah.
2. Mengikuti Hukum Buys Ballut: angin yang bergerak
dari daerah maksimum ke daerah minimum, dibelahan bumi utara berbelok ke kanan
sedangkan di belahan bumi selatan berbelok ke kiri.
a. Angin pusat adalah angin yang bergerak terus menerus
dari pusat-pusat tekanan tinggi sub tropic di kedua belahan bumi menuju ke
khatulistiwa yang bertekanan rendah.
b. Angin musim terjadi karena perbedaan pemanasan
antara daratan dan luas (benua) dan lautan yang luas mengakibatkan terbentuknya
gradient tekanan.
-
Angin Musim
Barat, Bulan Oktober - April di Indonesia sedang terjadi musim panas yang lebih
banyak dari pada Asia.
-
Angin Musim
Timur, bulan April - Oktober di benua Australia sedang mengalami musim dingin.
c. Angin Siklon dan Anti Siklon
1. Angin siklon, angin yang berputar mengelilingi
tekanan udara minimum.
2. Angin anti siklon, angin yang berputar mengelilingi
tekanan udara maksimum.
d. Angin Laut dan Angin Daratan
Angin laut terjadi pada siang hari sekitar jam 10-11
sampai matahari terbenamn sedangkan angin darat terjadi pada malam hari.
e. Angin Lembah dan Angin Gunung
Angin lembah terjadi pada siang hari, sedang angin
gunung terjadi pada malam hari.
Angin Fonh
Angin yang sifatnya jatuh atau menurun kering dan
panas.
Terjadinya angin Fonh:
Udara yang mengandung uap air bergerak menyusuri
lereng pegunungan karena terbentur pegunungan angin akan naik, temperatur udara
menurun maka udara yang mengandung uap air mencapai titik kondensasi dan
terbentuk titiktitik air. Akhirnya jatuh sebagai hujan pada lereng tersebut
sebelum udara sampai puncak gunung, angin bergerak dari puncak gunung lemah. Angin
yang turun sifatnya kering dan panas. Angin ini tidak baik untuk
tumbuh-tumbuhan karena akan layu dan kering sebab hujannya sangat kurang.
Contoh angin Fonh yang ada di Indonesia: (1) Angin
Gending, terjadi di Probolinggo Jawa Timur, (2) Angin Kumbang, angin muson
tenggara yang basah menembus melampui bukit di sebelah barat Gunung Slamet
sehingga turun hujan, (3) AnginBohorok, terjadi di Deli (Bukit Barisan), (4)
Angin Brubu di Makasar , angin tenggara basah merembus melalui pegunungan
sebelah timur Makasar, (5) Angin Wambrau, angin muson tenggara yang naik
pegunungan salju di Irian Jaya jatuh di Pulau Biak.
b.
Kecepatan Angin
3.
Curah Hujan
Negara kita tergolong
negara yang paling banyak curah hujannya, sebabnya:
a.
Karena tanah air
kita terletak di daerah tropik dengan temperatur yang tinggi, sehingga banyak
terjadi pegunungan dan udara naik. Hujan zenithal.
b.
Banyak terdapat
pegunungan tinggi di tanah air kita, memaksa angin naik sehingga banyak turun
hujan di lereng pegunungan. Hujan Orografis.
c.
Letak tanah air
kita diantara Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik, banyak laut dan selat
diantara kepulauan dan Indonesia mengakibatkan udara selalu lembab dan banyak
hujan.
d.
Adanya angin
musim, terutama angin musim barat yang terjadi bulan Oktober – April.
Daerah yang memiliki curah hujan yang banyak di
Kranggan pada lereng Gunung Selamet (8.304 mm), Tenjo dekat Baturaden (7.069
mm), Sirah Kencono di Kediri (tahun 1909 curah hujan terukur ada 10.112).
Dearah yang curah hujannya sedikit kota pulau
Sulawesi Tengah, terkering (530). Sedangkan daerah yang banyak curah hujannya
di daerah barat ( sumatera, Jawa, Kalimantan).
4.
Kelembaban Udara
Banyak sedikitnya uap
air terkandung di dalam udara. Cara untuk menyatakan jumlah uap air yang berada
di dalam udara: (a) Kelembaban Mutlak, massa aup air dalam satuan volume udara
dinyatakan dalam gram permeter kubik udara, ( b) Kelembaban Nisbi (relative
Humidity = RH). Angaka yang menunjukan perbandingan antara massa uap air yang
sesungguhnya yang ada dalam suatu massa udara pada suhu tertentu, dengan massa
dalam keadaan kenyang pada suhu itu.
Berapa uap
air (gram)
Rumus : RH =
x 100%
Berat uap air dalam
keadaan kenyang
5.
Awan
Kumpulan
tetesan-tetesan air atau kristal-kristal es dalam udara, yang terjadikarena
pengembunan/pemadatan uap air yang di dalam udara karena melalui keadaan jenuh.
Awan yang dapat menimbulkan hujan biasanya tergantung pada: (a) Tebal
tipiskannya awan, (b) Tinggi rendahnya awan, (c) Musim.
C.
Klasifkasi Iklim
1.
Klasifikasi
dengan wilayah suhu (zaman Yunani); (a) daerah tropika. Suhu sepanjang tahunan
tinggi, tidak ada pergantian empat musim, (b) Daerah sedang, pergantian musim
jelas musim panas dan musim dingin, (c) Daerah kutub Suhu sepanjang tahun
rendah.
2.
Klasifikasi ikli
Klages (1942); (a) Daerah tropika. Suhu
rata-rata setahun 20oC, (b) Daerah sub tropik. Suhu selama
4-11 bulan 20oC, 10-12oC, (c) Daerah sedang: 4-12 bulan
suhu 10-12oC, (d) Daerah dingin: 1-4 bulan suhu 10o-12oC.
di daerah-daerah
lain kurang dari 10oC.
3.
Klasifikasi
iklim menurut W. Koppen
Koppen membagi lima
daerah iklimyang bervariasi:
Iklim A : Iklim hujan tropika
Iklim Af : Iklim hutan hujan tropik
Iklim Am : Hujan tropik dengan musim kering yang pendik
Iklim Aw : Iklim hujan sabana tropik, kemarau
sangat kering
Iklim B : Iklim kering
Iklim BS : Iklim stepa (padang rumput)
Iklim BW : Iklim western (padang pasir)
Iklim C : Iklim hujan sedang
Iklim Cf : tidak pernah kering
Iklim Cs : kering pada musim panas
Iklim Cw : kering pada musim dingin
Iklim D : Iklim hujan salju (iklim Boreal)
Iklim Df : Basah pada musim dingin
Iklim Dw : Kering pada musim dingin
Iklim E : Iklim Kutub
Iklim ET : Iklim Tundra
Iklim Ef : Iklim kutub yang selalu tertutup
oleh salju abadi
Di Indonesia dijumpai
tipe-tipe iklim sebagai berikut:
Iklim Af : Sumatera, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, Irian Jaya.
Iklim Am :
Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Tenggara, Kepulauan
Kai, Kep. Aru dan
Irian
Iklim Aw :
Jateng bagian Timur, Jawa Timur, Nusa Tenggi Irian Jaya.
4.
Klasifikasi
Iklim menurut Thortwaite
Thortwaite menggunakan
istilah daya presipitasi. Rumus:
E P 10
= 11,5
P T - 10 9
P 10
Sehingga
P-E indeks = 12n = 1 115
( ) n
T – P 9
P
= Presipitasi rata-rata bulanan dalam inchi
E
= Evaporasi
T
= Temperatur (suhu) rata-rata bulanan dalam oF
D. Klasifikasi Iklim Indonesia
1. Klasifikasi
Mohr
Ada
lima golongan iklim; (1) Daerah basah, hujan dalam bulan terkering 60 mm, (2)
Daerah agak basah, ada satu bulan terkering, (3) Daerah agak kering, bulan
kering 3-4 bulan, (4) Daerah kering, bulan kering mencapai 6 bulan, (5) Daerah
sangat, kekeringan sangat panjang.
2. Klasifikasi
dari Schmidt dan Ferguson
Penyebarangan
tipe iklim di Indonesia dalam garis besarnya: (a) Sumtera: sebagian besar iklim
A dan B. Pantai utara Aceh iklim tipe C dan D sampai Samalanga, (b) Kalimantan:
Tipe iklim A dan B dekat dekat Banjarmasin, (c) Jawa: Iklim A dan B pantai
utara C dan D dari pantai Bangil sampai Banyuwangi tipe E, (d) Bali: Iklim tipe
B dan C, (e) Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur serta Timor Timur:
Iklim tipe E dan F Lombok dan Smbawa iklim tipe C, (f) Sulawesi: Iklim tipe A
dan B, Ujung Pandang sampai teluk Tomimi tipe C dan D, Gurontalo, lembah sungai
Palu tipe F, G dan H, (g) Maluku dan Irian Jaya: Iklim tipe A, B, C, dan D.
3. Klasifikasi
Zone Indonesia secara Agroklimatik
Digunakaan
pengertian: (a) Bulan basah: bulan curah hujan di atas 200 mm, (b) Bulan
kering: curah hujan di bawah 100 mm, (c) Bulan basah: rangkaian bulan-bulan
basah berkesinambungan, (d) Bulan kering: rangkaian bulan kering
berturut-turut.
Zone agrroklimatik dibedakan atas 5 zone: (1) Zone
A: masa basah 9 bulan, (2) Zone B: masa basah 7-9 bulan, (3) Zone C: masa basah
5-6 bulan, (4) Zone D: masa basah 3-4 bulan, (5) Zone E: masa basah 3 bulan.
Dengan mengkombinasi
patokan tersebut Oldman memperoleh 8 zone untuk Jawa, 15 Zone untuk Sulawesi dan
11 zone untuk Sumatera
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Selamat Datang Teman/Welcome Friends
Semoga Blog Ini bermanfaat bagi kalian/Hopefully this blog useful for you
Tidak ada komentar:
Posting Komentar